AKA, Dan Musik Bawah Tanah

Polemik itu berkisar pada soal layak-tidaknya AKA mengklaim dirinya sebagai pengusung aliran underground (bawah tanah). Istilah bawah tanah waktu itu merujuk pada jenis musik ingar-bingar (heavy metal) yang dibarengi dengan berbagai atribut nonmusikal, seperti rambut gondrong, pakaian awut-awutan, serta atraksi panggung yang teatrikal dan sensasional.

Minggu, 29 Maret 2009

Extreme Funk Out


Band asal Amerika, Extreme merampungkan konsernya di Tennis Indoor Senayan, Senin, 15 Desember 2008. Tak hanya menuai decak kagum, Extreme mengundang canda tawa.Nuno Bettencourt membuka konser tepat pukul 20.21 WIB dengan hits 'Decadance Dance'. Di lagu ke-3, 'Rest in Peace' penonton makin menjadi. Sejak awal 4 personel Extreme itu sangat lincah.

Di 'It's a Monster' sang gitaris berlaga sambil duduk di panggung drum. Pat Badger, sang bassis duduk di samping Nuno. Gary si vokalis menghampiri Pat dan berlaga menjambak-jambak rambut si bassis."Hai selamat malam. Good evening. Thanks Jakarta to invite us to your country," ujar Gary.Lagu 'Stop' dari album terbaru mereka pun mengalun. Nuno habis-habisan mencabik gitarnya. Sementara personel lain pergi ke belakang pentas, Nuno solo gitar, ia melepaskan kaosnya.Dua lagu berlalu, Extreme semakin panas. "Let me see your hands," teriak Gary. 'Play With Me' melantun. Gary naik ke atas sounds di kanan pentas. Ia menari dengan gemulai.
Selama Nuno bermain solo, Gary berakting main baseball dengan stand mic. Ia melempar stand mic seolah tengah melakukan lempar jauh."How you do? Selamat malam. Terima kasih. I know that word," canda Nuno seraya memainkan wajahnya.Nuno membasuh keringat yang mengucur di tubuhnya dengan handuk. Ia pun melempar handuk tersebut tepat di tengah penonton."Kamu seharusnya membawa itu ke laboratorium. Itu sangat kotor. Lain kali kami akan kembali. Cepat kok, hanya 17 tahun. Tidak, tidak, itu bercanda," gurau Nuno lagi.
Kegilaan Extreme dalam konsernya di Tennis Indoor, Jakarta belum berakhir. Nuno dan Gary berduet dalam lagu 'More Than Words'.Nuno duduk santai di atas kursi dan mengganti gitarnya. Setelah bermain solo sesaat, Gary muncul dan menyanyikan bait awal 'Love of my Life' milik Queen.Sayang Nuno urung membawakannya lengkap satu album. Melodi 'Stairway to Heaven' Led Zeppelin melantun. Namun akhirnya mereka memutuskan menembangkan 'More Than Words'.Penonton kompak nyanyi bersama.
Nuno dan Gary sangat "dekat" dengan penonton. Sebelum mengakhiri lagunya keduanya tos dengan tangan mengepal.
Lagu 'Ghost' dari album baru Extreme dibawakan. Nuno bermain piano tak kalah atraktifnya dibanding mencabik gitar. Sayang sound kurang mendukung, suara dengung feedback berkali-kali terdengar.'Flying Wounded Bumblebee' juga dibuka Nuno dengan parodi. Saat Nuno bermain melodi, Pat menghentikan permainan Nuno dan mulai mencabik bassnya.Pukul 22.10 WIB, Extreme pamit. Encore terjadi. Hanya 2 menit berlalu para personel Extreme kembali ke pentas. Dua lagu andalan mereka pun melantun.
"Kami sing buat kalian semua," teriak Nuno.Tembang penutup mulai melantun. Empat lagu Queen dibawakan medley, satu di antaranya yaitu 'I Want to Break Free'. Lagu medley ini pernah dibawakan Extreme saat bermain dalam acara 'Tribute to Fredy Mercury' tahun 90an.Konser berakhir tepat pukul 22.40 WIB. Sekitar 3 ribu penonton yang memadati Tennis Indoor benar-benar terpuaskan. Sebelum pertunjukan berakhir, Extreme berpamit dengan ramah seolah tak mau beranjak. Bravo guys!

0 komentar:

Posting Komentar

Share
 

Salam Tiga Jari. Copyright 2008 All Rights Reserved | Revolution Two Church theme | Powered by Blogger